Suasana berbeda terlihat di eks Anjungan Nusantara Palu, Ahad (02/12/2018) dini hari. Forum Umat Islam (FUI) Sulawesi Tengah bersama sejumlah elemen ormas Islam mengadakan Maulid Akbar 212 dengan tema “Pasigala Bangkit Dengan Iman, Bersatu dan Berdoa Untuk Negeri”.
Pantauan Kiblat.net sejak pukul 02.50 Wita, satu persatu masyarakat datang ke lokasi. Bukan hanya yang berasal dari Kota Palu, melainkan peserta dari Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala juga ikut hadir.
Maulid Akbar 212 tersebut dimulai pukul 03.30 Wita dengan shalat Qiyamullail secara berjamaah dan dilanjutkan shalat Subuh berjamaah kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu tausiyah.
Tausiyah pertama dibawakan Ustadz Citrawan yang membahas tentang napak tilas perjalanan Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam. Ia menjelaskan dalam perjalanan Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam banyak hal yang harus dicontoh, salah satunya mengikuti spirit beramar makruf nahi munkar kepada manusia.
” Spirit tabligh itu merupakan spirit menyampaikan kebaikan kepada manusia,” jelasnya di hadapan para jamaah Maulid Akbar 212 pada Ahad (02/12/2018).
Sementara itu Ustadz Ali Firdaus, Ketua Madina Palu menuturkan sebagai umat Islam sudah seharusnya mengikuti seluruh perilaku dan sifat-sifat Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam.Tidak hanya sekedar mengidolakan, akan tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bukan sekedar mengidolakan Rasulullah melainkan harus mempraktekan (tuntunan)nya dalam kehidupan seorang muslim,” tutur ketua Madina Palu.
Sejalan dengan hal tersebut Ketua Presidium Forum Umat Islam Sulawesi Tengah, Ustadz Hartono M. Yasin Anda mengungkapkan, bahwa pasca bencana yang menguncang kota Palu, Sigi dan Donggala kini perlahan wilayah yang terdampak bencana tersebut mulai bangkit. Bukan hanya sekedar bangkit melainkan bangkit dengan iman.
Ia pun menyebutkan indikasi kebangkitan Pasigala dapat dilihat dengan melihat persatuan umat Islam yang tidak ada sekat pembatas antara ormas Islam dan masyarakat.
” Salah satu indikasi Pasigala Bangkit yaitu ketika sejuk melihat persatuan antar sesama umat Islam,” sebutnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa Liwaul Haq itu berpesan kebangkitan Pasigala harus dimulai dari masyarakat dan individu yang senantiasa membangun dengan baik hubungannya terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala (Habluminallah) dan hubungan sesama manusia (Habluminannas).
“Pasigala Bangkit Dengan Iman harus dimulai dengan pribadi-pribadi individu yang membangun hubungannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang baik,” pesannya.
Kegiatan Maulid Akbar 212 berakhir pukul 09.00 Wita dan seluruh umat Islam saling berjabat tangan.
Reporter: Salam Abdurrahman
Editor: M. Rudy